Minggu, 08 Februari 2009

FALSAFAH GELAS AQUA

FALSAFAH GELAS AQUA DALAM PILEG
Original Creat by Kang badruns7

Pemilu 2009 kian dekat, para caleg mulai menyusun strategi guna dapat meloloskan hajatnya untuk dapat menggagahi kursi legislative. Berbagai cara di laksanakan dari yang paling mashur sampai yang paling manjur, mulai bagi-bagi kaos, stiker, pasang umbul-umbul, pokoknya segala tetek mbengek telah di laksanakan, obral janji, obral gombal, segala macam yang layak di obral apa saja ditempuh demi terpikatnya hati rakyat. Dan tak sungkan lagi yang pada masa idealismenya memuncak pergi ke dukun adalah “Syirik” dan di haramkan, karena demi tuntutan profesi ke dukun di anggap fardhu ‘Ain dan mengasikkan.
Dalam kondisi seperti ini seakan rakyat menjadi prioritas puncak perjuangan mereka jika kelak berhasil menggagahi kursi DPR, dalam setiap pertemuan mereka selalu mengatakan “demi membela nasib wong ciliok” jika saya berhasil menjadi DPR, saya akan “berjuang” dengan sungguh-sungguh. Dengan penuh semangat, jargon seperti ini di lantunkan. Di sisi lain saya sebagai wong cilik memahami pretelan kata “berjuang” tak lebih dari sebatas upaya “nguber baju dan uang” he…he…he….(maaf jangan di salahkan maklum aja aku kan wong cilik hanya bisa melihat apa yang biasa aku lihat dari realitas di lapangan looooooo).
Kalo toh benar mereka berupaya mengangkat derajat “wong cilik” menurut hemat saya upaya itu tak lebih bagaikan nasib GELAS AQUA yang ketika dibutuhkan untuk di jual di angkat pakai mobil naik turun dia selalu di angkat di atas punggung namun bila sudah tiba saatnya dia (GELAS AQUA) di sedot habis isinya dia akan di buang jauh-jauh dan di anggap sampah, nasib terbaik bagi GELAS AQUA adalah manakala pemulung datang untuk membelinya sebagai barang rongsokan atau jika masih di dekat Si bos yang jadi DPR tadi GELAS AQUA akan di jadikannya sebagai tatakan puntung rokok alias menjadi ganti asbak. Duuuuh kasian deh Si gelas Aqua…..(bareng tak angen-angen berarti aku selama ini podo karo gelas Aqua dooong, nasib-nasib…bejo temen pemulunge he…he…he..). Dan sampai saat ini masih banyak Orang yang belum bisa “NGGALIH ROSO” Sampai pada puncak rasa batin yang sejati, rata-rata masih terhijab oleh kebutuhan yang pragmatis (mungkin termasuk yang nulis ini juga). Andai “NGGALIH ROSO” dapat berfungsi secara optimal dalam diri setiap insan (baik wong cilik atau pun tuan caleg) kemungkinan “FALSAFAH GELAS AQUA” tak kan terjadi di atas jagad raya ini (wah sok idealis ni yeee..). Dari tulisan ini moga orang yang baca bisa melek mata melek hati dan di harapkan korban “FALSAFAH GELAS AQUA” semakin bertambah banyak. Maksute yang terlanjur jadi korban bertambah banyak mikir, menganalisa setiap kejadian, dan dapat mengambil manfaat dari setiap kejadian. Jangan lupa kalo nemu GELAS AQUA yang masih cakep ya jangan di jual ke pemulung atau di jadikan Asbak tapi tolong mikir dikit untuk coba di daur ulang. Buat tuan DPR maju terus jangan sampai mundur karena di depanmu sudah di siapkan galian kuburMu. Amin..